Senin, 29 Oktober 2012

SEKILAS TENTANG METODE PENELITIAN


  •   Pengertian

Metode merupakan suatu bentuk kerangka pekerjaan yang dilakukan untuk malakukan suatu tindakan. Metode juga dapat dikatakan sebagai suatu kerangka berfikir dalam menyususn suatu gagasan yang beraturan, berarah dan berkonteks yang berhubungan dengan maksud dan tujuan. Penelitian (research) merupakan suatu kegiatan mengaji (study) secara teliti dan teratur dalam suatu bidang ilmu menurut kaidah tertentu. Kaidah yang dianut tersebut adalah metode (Tejoyuwono, 2006).
Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Kegiatan penelitian bertujuan untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap suatu permasalahan serta memberikan alternative bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan baru maupun untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada dalam penelitian dengan menggunakan kaidah-kaidah yang ada. Penelitian tidak hanya sebatas hal-hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan alam saja, penelitian dapat dilakukan di seluruh bidang ilmu. Semua orang dalam bidang apapun tentunya membutuhkan penelitian guna meningkatkan usaha yang dilakukannya baik dengan cara meneliti apa yang terlaksana tanpa mengubah system pelaksanaannya menurut kejadiannya (operation research) maupun secara sengaja menimbulkan kejadian yang kemudian diteliti bagaimana akibat yang ditimbulkan dari percobaan tersebut atau sering disebut dengan istilah eksperimen (Suharsimi Arikunto, 1993).
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menecahkan atau menjawab suatu permasalahan. Serangkaian kegiatan tersebut tersusun secara sistematis dan jelas berdasarkan kaidah-kaidah yang benar sehingga penilitian dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Jenis Penelitian

Begitu banyaknya jenis ataupun ragam penelitian yang dapat dilakukan. Hal ini tentunya tergantung dari bagaimana melihat suatu persoalan yang akan diteliti seperti tujuannya, pendekatan, bidang ilmu, tempat dan lain sebagainya. Berikut ini merupakan jenis-jenis penelitian menurut Suharsimi (1993).
1.      Penelitian ditinjau dari tujuan:
  • Penelitian Eksploratif, merupakan penelitian yang dilakukan untuk menemukan sebab-musabab terjadinya suatu permasalahan.
  • Penelitian developmental, merupakan pelitian yang dilakukan dengan upaya untuk menyempurnakan sistem yang yang ada sehingga diharapkan dapat ditemukannya suatu system yang lebih baik.
  • Penelitian verifikatif, merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian yang telah dilakukan terdahulu.

2.      Penelitian ditinjau dari pendekatan:
  • Penelitian dengan pendekatan longitudinal (pendekatan bujur). Dalam pendekatan ini, seorang peneliti mencatat perkembangan suatu objek pengamatan dengan mencatat setiap perkembangan yang dilakukan berturut-turut pada selang waktu tertentu. Hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini yaitu ketika seorang peneliti melakukan penelitian pertamanya pada bulan juni, pencatatan-pencatatan berikutnya juga harus dilakukan pada bulan yang sama sehingga kondisinya sama.
  • Pendekatan cross-sectional (pendekatan silang), merupakan suatu penelitian yang tidak menggunakan objek penelitian yang sama. Peneliti melakukan pencatatan tentang perkembangan suatu objek  dalam waktu yang bersamaan. Kelebihannya yaitu data yang diambil dapat terkumpul dengan cepat dan tentunya data tersebut tidak dipengaruhi oleh perubahan waktu. Sebaliknya, kelemahan dari penelitian ini yaitu karena objek pengamatan yang berbeda-beda, maka objek-objek ini tentunya perlu mendapat perhatian dan petimbangan karena perkembangan suatu objek pengamatan diwaktu yang akan data mungkin saja bisa mengalami perbedaan atau bahkan sangat berlawanan.

3.      Penelitian ditinjau dari bidang ilmu. Begitu banyak ragam yang ada pada penelitian di bidang ilmu. Hal ini karena tentunya tergantung dari siapa yang mengadakan penelitian seperti misalnya penelitian pendidikan (lebih sempit lagi pendidikan guru, pendidikan ekonomi, dan kesenian), keteknikan, ruang angkasa, pertanian, perbankan, kedokteran dan lain sebagainya.
4.      Penelitian ditinjau dari tempatnya.
        Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwasannya penelitian tidak hanya sebatas pada hal-hal yang berkaitan pada ilmu pengetahuan alam saja yang tentunya dilakukan di laboratorium-laboratorium. Penelitian yang dilakukan di perpustakaan juga banyak dilakukan oleh para peneliti yaitu dengan menganalisa isi buku-buku yang ada. Hasil dari penelitian semacam ini akan menghasilkan suatu kesimulan tentang gaya bahasa, kecenderungan isi buku, tata tulis dan lain sebagainya. Jenis penelitian lain yang banyak dilakukan oleh para peneliti yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan. Kancah peneliti akan berbeda-beda sesuai dengan bidang yang ditekuninya.
5.      Penelitian ditinjau dari hadirnya variabel.
     Berdasarkan waktu terjadinya, variabel dibedakan menjadi variabel masa lalu, masa sekarang dan bahkan variabel masa mendatang.  Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan variabel masa lalu dan masa sekarang termasuk ke dalam penelitian dekriptif yang berarti menggambarkan atau membeberkan. Penelitian yang dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang termasuk ke dalam penelitian eksperimen. Karena variabel yang akan datang sebenarnya belum datang atau belum terjadi akan tetapi sengaja didatangkan dalam bentuk perlakuan atau treatnment yang terjadi di ekperimen maka variabel ini dikatakan variabel masa mendatang.

Langkah-langkah dalam Penelitian

Penelitian yang baik adalah penelitian yang dilakukan secara sistematis atau sesuai dengan langkah-langkah yang benar. Berikut ini merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan penelitian (Suharsismi, 1993).
1.  Memilih masalah. Masalah yang akan diteliti merupakan suatu pernyataan yang mempersoalkan keberadaan suatu variabel atau mempersoalkan hubungan antara variabel pada suatu kejadian. Ketika seseorang bermaksud untuk mengetahui keberadaan salah satu variabel atau ingin mengetahui hubungan antara variabel, hal ini dapat dinyatakan ke dalam dua bentuk kalimat yaitu kalimat tanya dan kalimat tujuan.
2.    Studi pendahuluan. Studi dimaksudkan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh seorang peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya. Hal ini juga diperlukan oleh seorang peneliti untuk meyakinkan kemungkinan diteruskannya penelitian tersebut.
3.  Merumuskan permasalahan. Merumuskan permasalah ini dilakukan agar penelitian dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya. Dengan merumuskan masalah inilah peneliti dapat memahami masalah dengan jelas dan darimana ia harus memulai, kemana ia harus pergi serta dengan apa ia meneliti.
4.     Merumuskan anggapan dasar. Merupakan sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti. Anggapan dasar ini yang nantinya akan berfungsi sebagai tempat berpijak bagi peneliti dalam melakukan penelitiannya. Anggapan dasar sementara yang ditentukan oleh peneliti dan masih harus dibuktikan dan diuji kebenarannya inilah yang disebut sebagai hipotesis.
5.      Memilih pendekatan. Penentuan pendekatan akan sangat menentukan variabel atau objek penelitian yang akan dipilih sekaligus menentukan subjek penelitian dimana kita memperoleh data pengamatan. Pendekatan dalam hal ini adalah metode atau cara yang digunakan untuk mengadakan penelitian.
6.     Menentukan variabel dan sumber data. Menetukan variabel dan sumber data ini tentunya akan menjawab pertanyaan “apa yang akan diteliti” dan “darimana data diperoleh”. Agar dengan tepat dapat ditentukan alat yang akan digunakan, kedua hal ini tentunya harus diidentifikasikan secara jelas.
7.    Menentukan dan menyusun instrumen. Instrumen sangat tergantung dari jenis dan asal mula suatu data. Langkah ini dilakukan agar peneliti dapat menentukan dengan apa data pengamatan akan dikumpulkan.
8.      Mengumpulkan data. Mengumpulkan data harus benar dilakukan dengan sebaik mungkin. Hal ini karena data yang diperoleh adalah salah tentu saja akan menghasilkan kesimppulan yang salah pula.
9.    Analisis data. Analisis data memerlukan ketekunan dan pemahaman terhadap jenis data. Jenis data ini akan manuntut teknik analisis data yang akan digunakan.
10. Manarik kesimpulan. Kesimpulan didapatkan dengan cara menyesuaikan data yang terkumpul dengan hipotesis atau dugaan sang peneliti sebelumnya. Dalam hal penarikan suatu kesimpulan, seorang peneliti tidak boleh mendorong atau mengarahkan agar hipotesisnya terbukti.
11. Menyusun laporan. Kegiatan penelitian menuntut agar hasil penelitiannya disusun, ditulis dalam nentuk laporan. Hal ini bertujuan agar hasil penelitian yang dilakukannya diketahui oleh orang lain.

Berdasarkan tahapan tahapan di atas, maka dapat dibuat suatu bagan yang menggambarkan arus atau tahapan-tahapan dalam melakukan penelitian. Berikut ini merupakan bagan arus kegiatan penelitian (Suharsimi, 1993).

Referensi:
  • Arikunto, Suharsimi. 1993, Prosedur Penelitian, Jakarta: IKAPI
  • http://staff.unila.ac.idhamimfiles201202Metode-Penelitian-dan-Penulisan-Ilmiah-Tejoyuwono-Notohadiprawiro-UGM.pdf