Minggu, 22 Juni 2014

Perbedaan Standar Profesi IT di Indonesia dengan Negara Lain

   
Sumber: Google.com


 Seiring perkembangan teknologi informasi dalam berbagai aspek kehidupan manusia, semakin terbuka lebar juga peluang bagi para tenaga profesiaonal dalam bidang teknologi informasi untuk dapat bekerja, baik di perusahaan, instansi pemerintahan, dunia pendidikan dan lain sebagainya. Model dan standar profesi di setiap negara tentunya berbeda-beda. Hal ini tentu saja dikarenakan kondisi dari setiap negara yang harus disesuaikan dan dipertimbangkan. Berdasarkan hal ini perlu kiranya meahami perbedaan standar yang ada di Indonesia dengan standar profesi di negara-negara seperti di Amerika, Asia dan Eropa.

Materi lebih lanjut mengenai Perbedaan Standar IT ini dapat di DOWNLOAD DISINI

Rabu, 18 Juni 2014

Cyber Law

        Semakin pesatnya perkembangan dunia teknologi informasi seperti sudah menjadi kebutuhan sehari-hari untuk sebagian besar individu atau golongan dalam melakukan pekerjaannya. Teknologi informasi yang cepat dan tepat menunjang setiap orang dalam menjcapai tujuan yang telah ditetapkannya. Dampak buruk dari semakin luasnya penggunaan teknologi informasi secamam internet ini tentu saja memiliki dampak yang buruk bagi si pengguna internet tersebut. Begitu banyak kasus  atau permasalahan mengenai kejahatan di dunia internet. Masalah kejahatan di dunia internet ini sepatutnya mendapat perhatian semua pihak secara seksama pada perkembangan teknologi informasi masa depan sehingga kejahatan-kejahatan di dunia internet ini dapat dihindarkan demi tercapainya kenyamanan dan keamanan bagi pengguna teknologi informasi semacam internet ini.
            Cyber Law merupakan salah satu aspek hukum yang berasal dari istilah cyberspace law, dimana ruang lingkup cyber law ini melipti setiap aspke yang berhubungan dengan perorangan atau subjek hukum yang menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet/elektronik.

Materi lebih lanjut mengenai Cyber Law dapat di DOWNLOAD DISINI

IT FORENSIK


Sejalan dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan meningkatnya jumlah manusia yang menggunakan teknologi internet. Hal ini tentu saja menjadi peluang besar munculnya kejahatan komputer dengan beragam kejahatannya seperti permasalahan finansial, politik dan pertahanan nasional dan lain sebagainya. Permasalahan ini hanya dapat diselesaikan dengan menggunakan sain dan teknologi itu sendiri.
IT forensik merupakan salah satu cabang ilmu komputer yang terfokus kepada forensik, yakni yang berkaitan dengan bukti-bukti hukum yang ditemukan di komputer atau media penyimpanan digital

Materi lebih lanjut mengenai IT Forensik dapat di DOWNLOAD DISINI

Kamis, 01 Mei 2014

ASPEK BISNIS DALAM TEKNOLOGI INFORMASI

Perkembangan teknologi informasi yang semakin meningkat dewasa ini tentunya sangat bermanfaat bagi perkembangan bisnis atau suatu usaha. Perkembangan suatu bisnis atau perusahaan sangat tergantung dari perkembangan informasi yang mereka miliki. Informasi yang diperoleh perusahaan dalam kegiatan bisninya harus tepat, akurat dan tentunya mudah untuk diakses. Arus informasi yang cepat dan lancar akan sangat membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan dalam upaya kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Pengambilan keputusan ini antara lain seperti pemilihan lokasi bisnis atau cabang bisnis, pemilihan tenaga ahli yang berkualitas, pemilihan supplier atau vendor, informasi mengenai kebijakan-kebijakan pemerintah, keadaan ekonomi di lingkungan sekitar perusahaan, permintaan akan produk, perencanaan produksi dan lain sebagainya. Sekarang ini  minat masyarakat untuk menjalani kegiatan bisnis semakin meningkat. Adapun yang menjadi alasan masyarakat untuk menjalani kegiatan bisnis adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara mencari keuntungan dari kegiatan bisnisnya, ada juga yang menjalani kegiatan bisnis untuk kegiatan sampingan dan tentunya alasan keadaan ekonomi yang mendorong masyarakat untuk menjalani kegiatan bisnis.
     Bisnis itu sendiri merupakan segala macam aktifitas dari seorang individu maupun sekelompok orang untuk menghasilkan barang maupun jasa dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan guna mempertahankan kelangsungan hidup. Berdasarkan hal ini perlu kiranya kita untuk mempelajari mengenai bisnis serta hubungannya dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin meningkat pesat ini.

Untuk lebih lanjut mengenai Aspek bisnis dalam Teknologi Informasi dapat di-download disini 

Rabu, 30 April 2014

PROFESI DAN PROFESIONALISME

Sumber: Google.com


Etika yang kita kenal sehari-hari sering disebut dengan etik berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata Ethos yang dapat berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Berikut ini merupakan beberapa pengertian etika menurut beberapa ahli yang dikutip oleh R.Rizal Isnanto, ST, MM, MT dalam tulisannya mengenai Etika Profesi[1].
  • Menurut Drs. O.P. Simorangkir, etika atau etik merupakan pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
  • Menurut Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat, etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
  • Menurut Drs. H. Burhanudin Salam, etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka etika merupakan nilai atau norma yang menjadi tolak ukur manusia untuk menilai perilaku manusia dari segi baik ataupun buruknya yang dapat ditentukan oleh akal manusia. Adapun kata profesi merupakan suatu pekerjaan yang menggunakan keahlian tertentu, loyalitas dan tanggung jawab terhadap pekerjaan tersebut. Berdasarkan hal ini etika profesi digunakan untuk  menilai apakah sesuatu yang dikerjakan oleh seorang individu ataupun kelompok dan tindakan-tindakannya telah dikerjakan dengan baik atau buruk sesuai dengan nilai-nilai yang ada. Dalam permbahasan kali ini penulis akan menjelaskna mengenai definisi dari profesi dan profesionalisme. Seringkali kita memiliki pemahaman yang salah mengenai kedua pengertian di atas. Berdasarkan hal tersebut, penjelasan dari istilah profesi dan profesionalisme dapat di-download Disini.

Rabu, 08 Januari 2014

PERENCANAAN ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN



            Perencanaan organisasi adalah proses menentukan bagaimanan organisasi bisa mencapai tujuannya. Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya. Dalam istilah resmi perencanaan didefinisikan sebagai perkembangan sistematis dari pogram tindakan yang ditunjukan pada pencapaian tujuan bisnis yang telah disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi diantara peluang-peluang yang diprediksi terlebih dahulu. Adapun maksud dari perencanaan organisasi adalah untuk perlindungan dan kesepakatan (protective dan affirmative). Protective bermaksud untuk meminimalisir resiko dengan mengurangi ketidakpastian  disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang bersangkutan sedangkan maksud dari affirmative adalah untuk meningkatkan tingkat keberasilan organisasional.
            Menurut Henry Fayol, terdapat 16 pedoman umum dalam mengelola sumber daya-sumber daya yang ada. Adapun 16 pedoman umum tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Menyiapkan dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana.
2.      Mengorganisasi faset kemanusiaan dan bahan sehingga konsisten dengan tujuan, sumber daya, dan kebutuhan dari per soalan tersebut.
3.      Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, enerjik, dan menuntun.
4.      Mengkoordinasi semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha.
5.      Merumuskan keputusan yang jelas, berbeda, dan tepat.
6.      Menyusun seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap departemen dipimpin oleh seorang manajer yang kompeten, enerjik, dan tiap-tiap karyawan ditempatkan pada tempat dimana dia bisa menyumbangkan tenaganya secara maksimal
7.      Mendefinisikan tugas-tugas.
8.      Mendorong inisiatif dan tanggung jawab.
9.      Menberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan.
10.  Memfungsikan sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan.
11.  Mempertahankan disiplin.
12.  Menjamin bahwa kepentingan individu konsisiten dengan kepentingan umum dari organisasi.
13.  Mengakui adanya satu komando
14.  Mempromosikan koordinasi dahan dan kemusiaan.
15.  Melembagakan dan memberlakukan pengawsan.
16.  Menghindari adanya pengaturan, birokrasi, dan kertas kerja.

 Pembagian kerja atau spesialisasi merupakan kegiatan pembagian tenaga kerja berdasarkan kemampuannya masing-masing. Adapun keuntungan dan kerugian pembagian tenaga kerja.
1.      Keuntungan:
a.       Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat.
b.      Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain
c.       Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien.
d.      Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk
2.      Kerugian:
a.       Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia
b.       Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun

            Menurut Chester Barnard akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang jika:
1.      Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi.
2.      Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima perintah.
3.      Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung.
4.      Rantai komando yang lengkap.
5.      Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai.
6.      Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional.
7.      Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer


Sumber:

Minggu, 05 Januari 2014

SEKILAS MENGENAI PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

Pabrik atau industry merupakan tempat dimana faktor-faktor seperti manusia, mesin dan peralatan (fasilitas) produksi kainnya, material, energi, uang (modal/kapital), informasi dan sumber daya alam (tanah, air, mineral, dll) dikelola bersama-sama dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu produk/jasa secara efektif, efisien dan aman. Adapun klasifikasi pabrik atau industry itu sendiri adalah sebagai berikut:
1.      Penghasil Bahan Baku : industri minyak, pengolahan biji besi, dll.
2.      Manufaktur : industri permesinan, mobil, dll
3.      Penyalur : distributor motor, dll
4.      Pelayanan : bank, jasa pengangkutan, rumah sakit, dll
Menurut Adam (1998) perancangan tata letak fasilitas merupakan suatu bentuk perancangan lokasi dan konfigurasi departemen-departement, stasiun kerja dan semua peralatan yang terlibat dalam proses konversi bahan baku menjadi barang jadi.
Sedangkan menurut James Apple, perancangan tata letak fasilitas pabrik merupakan suatu perencanaan dan integrasi daripada aliran-aliran komponen-komponen suatu produk untuk mendapatkan interelasi yng paling efektif dan efisien antar operator, peralatan dan proses transformasi material dan bagian penerimaaan sampai kepada bagian pengiriman produk jadi.
            Perancangan tata letak fasilitas merupakan perancangan yang meliputi lokasi pabrik dan bangunan, tata letak dan penanganan material, sehingga perancangan tata letak pabrik merupakan bagian dari kegiatan perencanaan fasilitas pabrik yang menganalisis, membentuk konsep, merancang, dan mewujudkan sistem bagi pembuatan barang atau jasa.

Perancangan tata letak fasilitas merupakan susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk mengoptimalkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran informasi, dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara sangkil, ekonomis dan aman. Adapun tujuan dilakukan perancangan fasilitas pabrik adalah sebagai berikut:
1.      Memudahkan proses manufaktur
2.      Meminimumkan pemindahan barang
3.      Memelihara keluwesan susunan dan operasi
4.      Memelihara perputaran barang setengah jadi yang tinggi
5.      Menekan modal tertanam pada peralatan.
6.      Menghemat pemakaian ruang bangunan
7.      Meningkatkan kesangkilan tenaga kerja
8.      Memberi kemudahan, keselamatan bagi pegawai, dan memberi kenyamanan dalam melaksanakan pekerjaan.

Secara umum, tujuan kegiatan perancangan tata letak fasilitas pabrik adalah untuk membawa masukan (bahan, pasokan, dll) melalui setiap fasilitas dalam waktu tersingkat yang memungkinkan, dengan biaya yang wajar. Adapun ruang lingkup perancangan tata letak fasilitas pabrik adalah sebagai berikut:
1.      Jumlah, lokasi dan ukuran fasilitas manufaktur, warehouse dan/atau pusat distribusi
2.      Sentralisasi versus desentralisasi gudang (supplies, raw materials, work in process, finished good)
3.      Akuisisi fasilitas yang ada versus rancangan pabrik  masa yang akan dating
4.      Fleksibilitas yang dibutuhkan karena ketidakpastian pasar dan teknologi.
5.      Penghubung antara storage dan manufaktur
6.      Tingkat integrasi vertikal, termasuk keputusan subkontrak versus manufaktur.
7.      Sistem kendali, termasuk pengendalian material dan perlengkapan
8.      Perpindahan material antar gedung, antar lokasi
9.      Perubahan teknologi konsumen, supplier, perusahaan,
10.  manufaktur, material handling, storage dan pengendalian


Sumber: