Rabu, 08 Januari 2014

PERENCANAAN ORGANISASI KEWIRAUSAHAAN



            Perencanaan organisasi adalah proses menentukan bagaimanan organisasi bisa mencapai tujuannya. Perencanaan adalah proses menentukan dengan tepat apa yang akan dilakukan organisasi untuk mencapai tujuannya. Dalam istilah resmi perencanaan didefinisikan sebagai perkembangan sistematis dari pogram tindakan yang ditunjukan pada pencapaian tujuan bisnis yang telah disepakati dengan proses analisa, evaluasi, seleksi diantara peluang-peluang yang diprediksi terlebih dahulu. Adapun maksud dari perencanaan organisasi adalah untuk perlindungan dan kesepakatan (protective dan affirmative). Protective bermaksud untuk meminimalisir resiko dengan mengurangi ketidakpastian  disekitar kondisi bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang bersangkutan sedangkan maksud dari affirmative adalah untuk meningkatkan tingkat keberasilan organisasional.
            Menurut Henry Fayol, terdapat 16 pedoman umum dalam mengelola sumber daya-sumber daya yang ada. Adapun 16 pedoman umum tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Menyiapkan dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana.
2.      Mengorganisasi faset kemanusiaan dan bahan sehingga konsisten dengan tujuan, sumber daya, dan kebutuhan dari per soalan tersebut.
3.      Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, enerjik, dan menuntun.
4.      Mengkoordinasi semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha.
5.      Merumuskan keputusan yang jelas, berbeda, dan tepat.
6.      Menyusun seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap departemen dipimpin oleh seorang manajer yang kompeten, enerjik, dan tiap-tiap karyawan ditempatkan pada tempat dimana dia bisa menyumbangkan tenaganya secara maksimal
7.      Mendefinisikan tugas-tugas.
8.      Mendorong inisiatif dan tanggung jawab.
9.      Menberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan.
10.  Memfungsikan sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan.
11.  Mempertahankan disiplin.
12.  Menjamin bahwa kepentingan individu konsisiten dengan kepentingan umum dari organisasi.
13.  Mengakui adanya satu komando
14.  Mempromosikan koordinasi dahan dan kemusiaan.
15.  Melembagakan dan memberlakukan pengawsan.
16.  Menghindari adanya pengaturan, birokrasi, dan kertas kerja.

 Pembagian kerja atau spesialisasi merupakan kegiatan pembagian tenaga kerja berdasarkan kemampuannya masing-masing. Adapun keuntungan dan kerugian pembagian tenaga kerja.
1.      Keuntungan:
a.       Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat.
b.      Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain
c.       Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien.
d.      Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk
2.      Kerugian:
a.       Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia
b.       Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun

            Menurut Chester Barnard akan makin banyak perintah manajer yang diterima dalam jangka panjang jika:
1.      Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi.
2.      Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima perintah.
3.      Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung.
4.      Rantai komando yang lengkap.
5.      Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai.
6.      Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional.
7.      Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer


Sumber:

Minggu, 05 Januari 2014

SEKILAS MENGENAI PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

Pabrik atau industry merupakan tempat dimana faktor-faktor seperti manusia, mesin dan peralatan (fasilitas) produksi kainnya, material, energi, uang (modal/kapital), informasi dan sumber daya alam (tanah, air, mineral, dll) dikelola bersama-sama dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu produk/jasa secara efektif, efisien dan aman. Adapun klasifikasi pabrik atau industry itu sendiri adalah sebagai berikut:
1.      Penghasil Bahan Baku : industri minyak, pengolahan biji besi, dll.
2.      Manufaktur : industri permesinan, mobil, dll
3.      Penyalur : distributor motor, dll
4.      Pelayanan : bank, jasa pengangkutan, rumah sakit, dll
Menurut Adam (1998) perancangan tata letak fasilitas merupakan suatu bentuk perancangan lokasi dan konfigurasi departemen-departement, stasiun kerja dan semua peralatan yang terlibat dalam proses konversi bahan baku menjadi barang jadi.
Sedangkan menurut James Apple, perancangan tata letak fasilitas pabrik merupakan suatu perencanaan dan integrasi daripada aliran-aliran komponen-komponen suatu produk untuk mendapatkan interelasi yng paling efektif dan efisien antar operator, peralatan dan proses transformasi material dan bagian penerimaaan sampai kepada bagian pengiriman produk jadi.
            Perancangan tata letak fasilitas merupakan perancangan yang meliputi lokasi pabrik dan bangunan, tata letak dan penanganan material, sehingga perancangan tata letak pabrik merupakan bagian dari kegiatan perencanaan fasilitas pabrik yang menganalisis, membentuk konsep, merancang, dan mewujudkan sistem bagi pembuatan barang atau jasa.

Perancangan tata letak fasilitas merupakan susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk mengoptimalkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran informasi, dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara sangkil, ekonomis dan aman. Adapun tujuan dilakukan perancangan fasilitas pabrik adalah sebagai berikut:
1.      Memudahkan proses manufaktur
2.      Meminimumkan pemindahan barang
3.      Memelihara keluwesan susunan dan operasi
4.      Memelihara perputaran barang setengah jadi yang tinggi
5.      Menekan modal tertanam pada peralatan.
6.      Menghemat pemakaian ruang bangunan
7.      Meningkatkan kesangkilan tenaga kerja
8.      Memberi kemudahan, keselamatan bagi pegawai, dan memberi kenyamanan dalam melaksanakan pekerjaan.

Secara umum, tujuan kegiatan perancangan tata letak fasilitas pabrik adalah untuk membawa masukan (bahan, pasokan, dll) melalui setiap fasilitas dalam waktu tersingkat yang memungkinkan, dengan biaya yang wajar. Adapun ruang lingkup perancangan tata letak fasilitas pabrik adalah sebagai berikut:
1.      Jumlah, lokasi dan ukuran fasilitas manufaktur, warehouse dan/atau pusat distribusi
2.      Sentralisasi versus desentralisasi gudang (supplies, raw materials, work in process, finished good)
3.      Akuisisi fasilitas yang ada versus rancangan pabrik  masa yang akan dating
4.      Fleksibilitas yang dibutuhkan karena ketidakpastian pasar dan teknologi.
5.      Penghubung antara storage dan manufaktur
6.      Tingkat integrasi vertikal, termasuk keputusan subkontrak versus manufaktur.
7.      Sistem kendali, termasuk pengendalian material dan perlengkapan
8.      Perpindahan material antar gedung, antar lokasi
9.      Perubahan teknologi konsumen, supplier, perusahaan,
10.  manufaktur, material handling, storage dan pengendalian


Sumber:

KEWIRAUSAHAAN



            Kewirausahaan berasal dari kata wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu. Sedangkan Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk:
1.      Memperkenalkan produk baru,
2.      Memperkenalkan metode produksi baru,
3.      Membuka pasar yang baru (new market),
4.      Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
5.      Menjalankan organisasi baru pada suatu industri.
      Berdasarkan pengertian wirausaha dan wirausahawan tersebut, maka pengertian kewirausahaan dapat diartikan sebagai berikut:
1.      Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Achmad Sanusi, 1994).
2.      Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different). (Drucker, 1959).
3.      Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. (Zimmerer, 1996).
4.      Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (star-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997).
5.      Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. (Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995).
6.      Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. (Soeparman Spemahamidjaja, 1977).
7.      Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. (S. Wijandi, 1988).
8.      Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). (Richard Cantillon, 1973).
      Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan, wirausaha atau kewirausahaan adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir dan bathin, sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang mengejar peluang, merupakan sifat mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dituntut untuk mampu mengelola, menguasai, mengetahui dan berpengalaman untuk memacu kreatifitas.
            Selain itu, pengertian kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif. Karakteristik seorang wirausahawan menurut Mc Clelland, adalah sebagai berikut:
1.      Bertanggung jawab dalam penggunaan sumber daya maupun tanggung jawab dalam berwirausaha (harus mawas diri)
2.      Selalu berambisi mencari peluang agar bisa mencapai tujuan. Pencapaian tujuan tetap harus ada peluang.
3.      Tahan terhadap resiko dan dalam ketidakpastian. Wirausaha harus mentransfer resiko itu ke tempat yang lain.
4.      Harus percaya diri, harus optimis atas kemampuannya untuk menjadi berhasil.
5.      Memiliki kreatifitas
6.      H arus memberikan umpan balik dan belajar dari kegagalan.
7.      Berorientasi pada hasil di masa depan
8.      Kemampuan dalam kepemimpinan, wirausaha harus terus maju
9.      Belajar dari kegagalan
10.  Menggunakan kekuatan penuh
Selain itu karekteristik-karakteristik di atas, karakteristik seorang wirausahawan menurut Mc Clelland dengan n Ach tinggi, adalah sebagai berikut:
1.      Lebih banyak dimiliki oleh golongan menengah ke atas
2.      Memiliki memori yang lebih baik pada tugas
3.      Lebih aktif di kegiatan kampus dan social
4.      Lebih resisten terhadap tekanan social
5.      Pekerja keras
      Terdapat tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland yaitu sebagai beriku:
1.      Kebutuhan untuk berprestasi (nAch)
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
2.      Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil)
Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi.
3.      Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.
            Terdapat beberapa sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru, antara lain:
1.      Konsumen. Wirausahawan harus selalu memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen.
2.      Perusahaan yang sudah ada. Wirausahawan harus selalu memperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan yang sudah ada serta mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang sudah ada.
3.      Saluran distribusi. Merupakan sumber gagasan baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
4.      Pemerintah. Merupakan sumber pengembangan baru yang terdiri dari 2 cara, yaitu melalui dokumen hak-hak paten yang memungkinkan pengembangan sejumlah produk baru dan melalui peraturan pemerintah terhadap dunia bisnis yang memungkinkan munculnya produk baru.
5.      Penelitian dan pengembangan. Sering menghasilkan gagasan baru atau perbaikan produk yang sudah ada.
Terdapat beberapa unsur dasar analisa pulang pokok. Berikut ini merupakan unsur-unsur dasar analisa pulang pokok
1.      Biaya tetap biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu.Besar kecilnya biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusaha an jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi manajemen.
2.      Biaya variabel: biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan
3.      Biaya total: keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi.
4.      Pendapatan total
5.      Keuntungan
6.      Kerugian
7.      Titik pulang pokok
      Sumber daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan. Sedangkan dalam hubungannya denagan kewirausahaan, SDM merupakan Individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi kewirausahaan. Tugas penyediaan sumber daya manusia yang semestinya adalah sangat penting bagi wiraswastawan. Produktivitas pada semua organisasi kewiraswastaan ditentukan oleh bagaimana sumber daya manusia berinteraksi dan bergabung untuk menggunakan sumber daya system manajemen. Faktor-faktor seperti latar belakang, umur, pengalaman yang berhubungan dengan jabatan, dan tingkat pendidikan formal kesemuanya mempunyai peranan di dalam menentukan tingkat ketepatan posisi individu-individu pada organisasi kewiraswastaan. Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia:
1.      Perekrutan karyawan, penarikan tenaga kerja adalah langkah pertama di dalam menyediakan sumber daya manusia bagi organisasi kewiraswastaan setiap kali terdapat posisi yang kosong.


2.      Seleksi calon karyawan, adalah penyaringan awal dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi. Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
3.      Pelatihan karyawan, adalah keterampilan yang diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
4.      Penilaian hasil kerja, penilaian tentang hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang diharapkan atau belum


Sumber:
http://heidyolivia.wordpress.com/category/semester-7/
http://indys-lifemoresimply.blogspot.com/2011/10/sumber-daya-manusia-dalam-kewirausahaan.html