Kewirausahaan berasal dari kata wirausaha dari segi etimologi
berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti
perbuatan amal, berbuat sesuatu. Sedangkan Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang
inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui
kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk:
1.
Memperkenalkan produk baru,
2.
Memperkenalkan metode produksi baru,
3.
Membuka pasar yang baru (new market),
4.
Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan
atau komponen baru, atau
5.
Menjalankan organisasi baru pada suatu
industri.
Berdasarkan
pengertian wirausaha dan wirausahawan tersebut, maka pengertian kewirausahaan dapat diartikan sebagai berikut:
1.
Kewirausahaan
adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber
daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Achmad
Sanusi, 1994).
2.
Kewirausahaan
adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability
to create the new and different). (Drucker, 1959).
3.
Kewirausahaan
adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. (Zimmerer, 1996).
4.
Kewirausahaan
adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (star-up phase)
dan perkembangan usaha (venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997).
5.
Kewirausahaan
adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha
atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan
cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang
lebih besar. (Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995).
6.
Kewirausahaan
adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku
inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat
kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. (Soeparman Spemahamidjaja,
1977).
7.
Kewirausahaan
adalah suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan dalam mengambil
resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. (S. Wijandi, 1988).
8.
Kewirausahaan
didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). (Richard Cantillon,
1973).
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas,
maka dapat disimpulkan, wirausaha atau kewirausahaan adalah kemampuan untuk berdiri sendiri,
berdaulat, merdeka lahir dan bathin, sumber peningkatan kepribadian, suatu
proses dimana orang mengejar peluang, merupakan sifat mental dan sifat jiwa
yang selalu aktif dituntut untuk mampu mengelola, menguasai, mengetahui dan
berpengalaman untuk memacu kreatifitas.
Selain itu, pengertian kewirausahan
adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan
sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create
new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk
menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya
kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki
kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara
kreatif. Karakteristik seorang wirausahawan menurut Mc Clelland, adalah sebagai
berikut:
1.
Bertanggung jawab dalam penggunaan sumber
daya maupun tanggung jawab dalam berwirausaha (harus mawas diri)
2.
Selalu berambisi mencari peluang agar bisa
mencapai tujuan. Pencapaian tujuan tetap harus ada peluang.
3.
Tahan terhadap resiko dan dalam
ketidakpastian. Wirausaha harus mentransfer resiko itu ke tempat yang lain.
4.
Harus percaya diri, harus optimis atas
kemampuannya untuk menjadi berhasil.
5.
Memiliki kreatifitas
6.
H arus memberikan umpan balik dan belajar
dari kegagalan.
7.
Berorientasi pada hasil di masa depan
8.
Kemampuan dalam kepemimpinan, wirausaha harus
terus maju
9.
Belajar dari kegagalan
10. Menggunakan
kekuatan penuh
Selain itu
karekteristik-karakteristik di atas, karakteristik seorang wirausahawan menurut
Mc Clelland dengan n Ach tinggi, adalah sebagai berikut:
1.
Lebih banyak dimiliki oleh golongan menengah
ke atas
2.
Memiliki memori yang lebih baik pada tugas
3.
Lebih aktif di kegiatan kampus dan social
4.
Lebih resisten terhadap tekanan social
5.
Pekerja keras
Terdapat tiga kebutuhan dasar yang
mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland yaitu sebagai
beriku:
1.
Kebutuhan untuk berprestasi (nAch)
n-ACH
adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai
prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi
menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik
dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
2.
Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil)
Kebutuhan
untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat
untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan
untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan
dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi
umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi.
Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik
tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau
mengelola organisasi.
3.
Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan
akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat
orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa
tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.
Terdapat
beberapa sumber gagasan dalam identifikasi peluang usaha baru, antara lain:
1.
Konsumen. Wirausahawan harus selalu
memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen.
2.
Perusahaan yang sudah ada. Wirausahawan harus
selalu memperhatikan dan mengevaluasi produk atau jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan yang sudah ada serta mencari cara untuk memperbaiki penawaran yang
sudah ada.
3.
Saluran distribusi. Merupakan sumber gagasan
baru yang sangat baik karena kedekatan mereka dengan kebutuhan pasar.
4.
Pemerintah. Merupakan sumber pengembangan
baru yang terdiri dari 2 cara, yaitu melalui dokumen hak-hak paten yang
memungkinkan pengembangan sejumlah produk baru dan melalui peraturan pemerintah
terhadap dunia bisnis yang memungkinkan munculnya produk baru.
5.
Penelitian dan pengembangan. Sering menghasilkan
gagasan baru atau perbaikan produk yang sudah ada.
Terdapat beberapa unsur dasar analisa pulang
pokok. Berikut ini merupakan unsur-unsur dasar analisa pulang pokok
1.
Biaya
tetap biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan
tertentu.Besar kecilnya biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusaha an jangka
panjang, teknologi dan metode serta strategi manajemen.
2.
Biaya
variabel: biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume
kegiatan
3.
Biaya
total: keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi.
4.
Pendapatan
total
5.
Keuntungan
6.
Kerugian
7.
Titik
pulang pokok
Sumber
daya manusia atau biasa disingkat menjadi SDM adalah
potensi yang terkandung dalam diri manusia untuk mewujudkan
perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan transformatif yang
mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam
menuju tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan
berkelanjutan. Sedangkan dalam hubungannya denagan kewirausahaan, SDM
merupakan Individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat
memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari
posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi
kewirausahaan. Tugas penyediaan sumber daya manusia yang semestinya adalah
sangat penting bagi wiraswastawan. Produktivitas pada semua organisasi
kewiraswastaan ditentukan oleh bagaimana sumber daya manusia berinteraksi dan
bergabung untuk menggunakan sumber daya system manajemen. Faktor-faktor seperti
latar belakang, umur, pengalaman yang berhubungan dengan jabatan, dan tingkat
pendidikan formal kesemuanya mempunyai peranan di dalam menentukan tingkat
ketepatan posisi individu-individu pada organisasi kewiraswastaan. Langkah-langkah
penyediaan sumber daya manusia:
1.
Perekrutan karyawan, penarikan tenaga kerja
adalah langkah pertama di dalam menyediakan sumber daya manusia bagi organisasi
kewiraswastaan setiap kali terdapat posisi yang kosong.
2.
Seleksi calon karyawan, adalah penyaringan awal
dari calon sumber daya manusia yang tersedia untuk mengisi suatu posisi.
Tujuannya adalah untuk memperkecil hingga jumlah yang relatif sedikit calon
karyawan dari mana seseorang akhirnya akan disewa.
3.
Pelatihan karyawan, adalah keterampilan yang
diajarkan pihak perusahaan kepada karyawannya.
4.
Penilaian hasil kerja, penilaian tentang
hasil kerja yang telah dilakukan oleh karyawannya, apakah sesuai dengan yang
diharapkan atau belum
Sumber:
http://heidyolivia.wordpress.com/category/semester-7/
http://indys-lifemoresimply.blogspot.com/2011/10/sumber-daya-manusia-dalam-kewirausahaan.html