Minggu, 05 Januari 2014

SEKILAS MENGENAI PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

Pabrik atau industry merupakan tempat dimana faktor-faktor seperti manusia, mesin dan peralatan (fasilitas) produksi kainnya, material, energi, uang (modal/kapital), informasi dan sumber daya alam (tanah, air, mineral, dll) dikelola bersama-sama dalam suatu sistem produksi guna menghasilkan suatu produk/jasa secara efektif, efisien dan aman. Adapun klasifikasi pabrik atau industry itu sendiri adalah sebagai berikut:
1.      Penghasil Bahan Baku : industri minyak, pengolahan biji besi, dll.
2.      Manufaktur : industri permesinan, mobil, dll
3.      Penyalur : distributor motor, dll
4.      Pelayanan : bank, jasa pengangkutan, rumah sakit, dll
Menurut Adam (1998) perancangan tata letak fasilitas merupakan suatu bentuk perancangan lokasi dan konfigurasi departemen-departement, stasiun kerja dan semua peralatan yang terlibat dalam proses konversi bahan baku menjadi barang jadi.
Sedangkan menurut James Apple, perancangan tata letak fasilitas pabrik merupakan suatu perencanaan dan integrasi daripada aliran-aliran komponen-komponen suatu produk untuk mendapatkan interelasi yng paling efektif dan efisien antar operator, peralatan dan proses transformasi material dan bagian penerimaaan sampai kepada bagian pengiriman produk jadi.
            Perancangan tata letak fasilitas merupakan perancangan yang meliputi lokasi pabrik dan bangunan, tata letak dan penanganan material, sehingga perancangan tata letak pabrik merupakan bagian dari kegiatan perencanaan fasilitas pabrik yang menganalisis, membentuk konsep, merancang, dan mewujudkan sistem bagi pembuatan barang atau jasa.

Perancangan tata letak fasilitas merupakan susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk mengoptimalkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran informasi, dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara sangkil, ekonomis dan aman. Adapun tujuan dilakukan perancangan fasilitas pabrik adalah sebagai berikut:
1.      Memudahkan proses manufaktur
2.      Meminimumkan pemindahan barang
3.      Memelihara keluwesan susunan dan operasi
4.      Memelihara perputaran barang setengah jadi yang tinggi
5.      Menekan modal tertanam pada peralatan.
6.      Menghemat pemakaian ruang bangunan
7.      Meningkatkan kesangkilan tenaga kerja
8.      Memberi kemudahan, keselamatan bagi pegawai, dan memberi kenyamanan dalam melaksanakan pekerjaan.

Secara umum, tujuan kegiatan perancangan tata letak fasilitas pabrik adalah untuk membawa masukan (bahan, pasokan, dll) melalui setiap fasilitas dalam waktu tersingkat yang memungkinkan, dengan biaya yang wajar. Adapun ruang lingkup perancangan tata letak fasilitas pabrik adalah sebagai berikut:
1.      Jumlah, lokasi dan ukuran fasilitas manufaktur, warehouse dan/atau pusat distribusi
2.      Sentralisasi versus desentralisasi gudang (supplies, raw materials, work in process, finished good)
3.      Akuisisi fasilitas yang ada versus rancangan pabrik  masa yang akan dating
4.      Fleksibilitas yang dibutuhkan karena ketidakpastian pasar dan teknologi.
5.      Penghubung antara storage dan manufaktur
6.      Tingkat integrasi vertikal, termasuk keputusan subkontrak versus manufaktur.
7.      Sistem kendali, termasuk pengendalian material dan perlengkapan
8.      Perpindahan material antar gedung, antar lokasi
9.      Perubahan teknologi konsumen, supplier, perusahaan,
10.  manufaktur, material handling, storage dan pengendalian


Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar